Selasa, 25 Mei 2010

HUNTING PHOTO (JAKARTA UTARA)

Hunting foto yang diadakan oleh klub fotografi mahasiswa se jakarta, bernama PANORAMA. Awalnya sih hanya ikut iseng-iseng aja tapi jadi menarik juga kalau kita hunting foto ramai-ramai. Apalagi yang ikut hunting dari berbagai universitas di jakarta dan ada pula yang datang dari bandung.
Sebenarnya hunting foto ini diadakan 2 hari, tetapi saya hanya ikut yang hari pertama. Awal dari hunting ini adalah berkumpul di universitas perbanas jam 8 pagi. Setelah menunggu cukup lama dan panas, akhirnya kita pun berangkat menuju ke lokasi hunting, hunting foto kali ini memiliki tema melestraikan kebudayaan Jakarta Utara (dalam program pemerintah).

Tempat pertama yaitu, GALANGAN VOC

Galangan VOC

Galangan VOC dahulu pada zaman penjajahan Belanda digunakan sebagai kapal-kapal yang berdatangan dari luar Sunda Kelapa untuk menurunkan muatan dari kapal, di depan galangan VOC terdapat sebuah kali besar (digunakan untuk transportasi kapal-kapal pengangkut barang)

Terdapat cafe dan tempat les menari


Di dalam Galangan VOC

Kereta pada zaman Belanda


Suasana lantai 2 galangan VOC


Tangga menuju lantai 2


Kakek dan nenek yang masih berlatih bermain musik tradisonal Cina di halaman Galangan VOC

Setelah Galangan VOC, saya menuju MENARA SYAHBANDAR yang letaknya tidak jauh dari galangan VOC (hanya tinggal menyeberang). Konon menara ini dulunya digunakan untuk mengawasi kapal-kapal yang datang dari luar Sunda Kelapa, baik itu kapan VOC sendiri, pedagang maupun kapal-kapal asing.

Papan Menara Syahbandar


Dari menara Syahbandar mengahadap galangan VOC


Dari menara Syahbandar mengahadap pelabuhan Sunda Kelapa


Dari menara Syahbandar


Lubang di menara Syahbandar


Setelah dari menara syahbandar saya menuju ke lokasi berikutnya, yaitu MUSEUM BAHARI. Museum Bahari adalah museum yang memiliki benda-benda sejarah berupa kapal dan beberapa benda-benda laut yang lainnya, terlihat sepi pengunjung pada museum ini. Padahal museum ini cukup besar namun seperti biasa, museum seperti ini kurang di urusi/ dirawat oleh pemerintah.

Pintu masuk museum Bahari


Isi dari museum Bahari


Lorong di museum Bahari


Tangga aneh yang terdapat di museum


Museum Bahari pun selesai dikunjungi, tujuan berikutnya lagi ada KLENTENG ANCOL. Disini juga merupakan salah satu tempat bersejarah, hanya saja saya lupa akan cerita sejarah tersebut. Dengan berkendaraan bus kami meluncur ke Ancol.

Gerbang masuk Klenteng Ancol

Salah satu bagian dari Klenteng Ancol


Tempat pembakaran


Tempat berdoa


Tempat berdoa


Sudah merasakan bagaiaman moto di wihara, kami berlanjut masih di daerah ancol, yaitu YACHT CLUB. Pasti jarang banget atau malah tidak pernah dengar sama sekali nama klub ini. Ini adalah klub atau tempat latihan bagi mereka yang menyukai berselancar. Saat saya datang ke tempat ini sedang ada pelatihan oleh 3 orang anak yang masih muda, kira-kira sekitar umur 18-19 tahun. mereka sedang dalam pelatihan untuk mengikuti suatu lomba. Sayangnya saya tidak memiliki foto saat mereka berselancar, mungkin anda bisa mencarinya di google.

Senja di yacht club

Senja di yacht club

Pekerja yang sedang membuat kapal

Senja di yacht club

Itu lah foto-foto hunting yang saya lakukan bersama klub panorama dan beberapa universitas lainnya, mungkin saja bisa jadi tempat wisata baru bagi teman-teman yang meluangkan waktunya membaca blog saya.


stefanus_photographyfilm@2009

Jumat, 14 Mei 2010

TATAPAN BISU

TATAPAN BISU adalah sebuah film yang menceritakan kehidupan sepasang suami istri yang tinggal dalam satu atap rumah. Menceritakan dari sisi seorang wanita yang memiliki kekurangan dalam dirinya namun tetap mempunyai rasa cinta dan sayang pada suaminya, walaupun suaminya sudah terlanjur membenci dirinya.

Film ini merupakan film yang saya bantu di dalam produksinya sebagai asisten produser, panggilan kru dalam waktu mepet dengan produksi film tersebut membuat saya cukup kebingungan. Untung saja pada saat itu saya hanya membantu menjadi asisten pro
duser. Film ini pun memakai 16mm sebagai bahan bakunya.

Berawal dari cerita si ISTRI yang merupakan seorang anak perempuan dari kedua orang tua yang sudah meninggal. Dahulu saat kedua orang tuanya masih hidup, rumah tempat tinggal mereka merupakan rumah yang mewah dan ladang subur tempat kebahagiannya. Namun semuanya sirna atau hilang begitu saja ketika ia menikah dengan seorang pria. Orang tuanya bangkrut dan lalu mereka meninngal, dan setelah itu pula rumah tempat tinggalnya yang sudah ditempatinya bertahun-tahun menjadi kering dan mencekam untuk dirinya sendiri dan si istri mempunya kekurangan fisik, yaitu bisu.

Saat si istri sedang mengerjakan suatu barang yang merupakan sebagai alat penerjemah bagi orang cacat datang seorang pengantar paket mengantarkan paket ke rumah tersebut. Si istri keluar dari dalam rumah menuju pintu depan rumahnya dan mengambil paket tersebut dari si pengantar paket dan menanda tangani bukti pengiriman paket tersebut. Ketika itu juga si istri melihat ke seberang rumahnya, terlihat sepasang suami istri dengan seorang anak yang hidup bahagia masuk ke dalam rumahnya. Si istri terlihat memperhatikannya dengan seksama.

Di dala sebuah kamar terlihat si istri membawa paket itu dan membuka gorden yang ada di jendela kamar tersebut. Terlihat seorang pria yang merupakan SUAMInya sedang tertidur lelap. Si istri membangunkan suaminya sambil menggoyang-goyangkan tubuh suaminya, suami pun terbangun dengan marah-marah
karena telah mengganggu mimpi di tidurnya. Istri memberikan paket yang diambilnya tadi kepada suaminya. Setelah suami mendapatkan paket tersebut, suami mengusir istri keluar dari kamar tersebut dengan kasar.

Istri kembali pada
pekerjaan sebelumnya, lalu ia meninggalkan pekerjaannya tersebut menuju dapur. Di dalam kamar terlihat suami sedang mencuci muka dan mengelapnya dengan handuk.

Di dapur si istri mengambil sayuran dari dalam lemari es dan mencuci sayuran tersebut. Sedangkan suami yang b
erada di kamar membuka paket yang diberikan si suami, nampaknya suami terlihat senang. Dari dalam paket tersebut suami mengambil sebuah dasi dan menciumnya.

Istri yang sedang memasak tanpa sengaja mengenai gelas berisi kopi yang tumpah ke dalam makanannya. Lalu di dalam kamar suami mendapatkan telepon ia pun meninggalkan paket tersebut yang ternyata berisi pistol,
lalu ia mengangkat telepon tersebut. Terdengar seorang wanita yang menyuruh si suami untuk melakukan sesuatu lalu memutuskan sambungan telepon tersebut. Si suami tampak berpikir dan membuang handphonenya ke tempat tidur lalu mengambil pistol tersebut. Terlihat suami membuka pisto tersebut dan memasukan beberapa peluru ke dalam pistol tersebut.

Istri yang sedang mencuci pak
aian suaminya mencium aroma perempuan, dengan kesal ia membuang pakaiannya tersebut ke dalam ember cucian bersama cucian-cucian lainnya. Lalu istri berjalan menuju kamar suaminya, disana ia melihat si suami memandangi foto seorang wanita yang bukan merupakan foto si istri. Istri pun terlihat sedih. lalu istri mengetuk pintu kamarnya dan mengajak suami untuk makan, mereka pun menuju ruang makan.

Di meja makan mereka berdua duduk berjauhan. istri menatap suaminya namun suaminya tidak senang dengan tatapan istrinya tersebut. Suami memakan sesuap sendok nasi, lalu memuntahkannya ke lantai dan membuang piring beserta makanan tersebut ke lantai hingga piring tersebut pun pecah. Si istri menuju ke tempat makanan yang dibuang oleh suaminya, ia mencicipinya sedikit dan menatap suaminya. Suaminya marah-marah karena si istri menatap dirinya, lalu si istri mendekat dan memberutahu mengenai kelahiran anak mereka. Istri mendekati suaminya, namun suami berkata-kata yang tidak mengenakan hati si istri lalu mendorong si istri hingga terjatuh ke lantai.

Suami berjalan menjauhi si istri sambil mengata-ngatai kecacatan si istri, lalu mendekati si istri sambil terus mengata-ngat
ainya dan mengeluarkan pistol dari saku celananya. Si istri bangun dan mendorong suaminya, suaminyapun terjatuh ke lantai dan si istri mengambil pistol tersebut. Suami terlihat terpojok dan istri menodongkan pistolnya ke arah suaminya, suaminya nampak ketakutan. Istri menembakan pistol tersebut mengarah pada ke dua tangan dan kaki suaminya. Dan dengan penuh sakit hati si istri menembakan pistol tersebut ke dada si suami. seketika suaminya menghembuskan nafas terakhirnya. Si istri menangis dan mendekati suaminya lalu mencium kening suaminya.


pemain TATAPAN BISU







Fitria Anggraeni sebagai Istri











Ariyo Wahab sebagai suami






Pengantar Paket
Stefanus Gracious Prasetyo


Tetangga Pria
Anugrah


Tetangga Wanita
Winda Yanuar

Anak Kecil
Dinar




crew TATAPAN BISU




Rahmadi Irawan sebagai Sutradara












Ivan Felix Manan sebagai Penulis Skenario













Gusad Arifianto sebagai Editor








Produser
Irnayani Dina

Sinematografer
Fahim Rauyuan

Penata Artistik
Andromedha Pradana

Penata Suara
Arief Wicaksana

Asisten Sutradara 1
Abdullah Musafir Farid

Asisten Sutradara 2
Gusad Arifianto

Script Continuity
Dina Novita

Asisten Produser
Stefanus Gracious Prasetyo

Pimpinan Produksi
Fransisco M Odjan

Manajer Alat
Salmanda Rijae

Manajer Logistik
Indah Septiani

Asisten Kamera 1
Dominicus Dimas

Asisten Kamera 2
Jogie Nadeak

Clapper & Camera Report
Patrick Halomoan

Gaffer
Prenza Muhammad

Lighting
Geno Akib
Kidung
Yohannes K P
Rivan Hanggarai
Papa Bielly
Akon

Still Photo
Yogi reinaldo

Tim Artistik
Berry
Usha Utari
Angga Nugraha

Make Up
Winda Yanuar

Wardrobe
Evans Potton

Sound Recordist
Michael Fabian

Boomer
Ariya Jiwandaru

Music Scoring
Daniel Samarkand

Processing
Interstudio

Telecine
3DI

PRODUCTION@2009