INDONESIAKU adalah sebuah film pendek yang saya kerjakan bersama ke dua teman saya (Patrick Halomoan dan Rahmadi Irawan) dalam menyelesaikan Ujian Akhir Semester 2 di Institut Kesenian Jakarta. Film kedua saya untuk pertama kalinya menggunakan artis papan atas Indonesia. Mengalami banyak kejadian-kejadian yang seru tentunya selama shooting berlangsung. Dan untuk pertama kalinya juga saya bekerja sebagai produser dalam film ini.
INDONESIAKU bercerita tentang pemilihan umum kepala desa di suatu daerah. SLAMET sebagai tokoh utama yang diperankan oleh UDJO PROJECT P. Slamet disini adalah seorang supir mikrolet yang memiliki keinginan mengajak para tetangganya untuk bersama-sama pergi menuju ke tempat pemilihan umum kepala desa dengan angkotnya, namun para tetangga tidak mau karena sudah memiliki kendaraannya masing-masing.
Para tetangga itu terdiri dari 3 keluarga dengan latar belakang berbeda. Pertama adalah keluarga yang terdiri dari seorang kakek dan nenek. Peran kakek dengan nama KONG AJI dan peran nenek dengan nama MPOK NIRAH. Kedua orang tua tersebut diajak oleh Slamet untuk ikut turut serta namun keduanya tidak mau karena sudah memiliki kendaraan berupa vespa tua. Kedua adalah keluarga Bali yang terdiri dari Ayah, Ibu, seorang orang anak lelaki dan seorang anak perempuan. Ayahnya bernama PAK KETUT, Ibu bernama BU KETUT, anak laki-laki bernama NYOMAN dan anak perempuan bernama IDA AYU. Keluarga ini pun tidak menerima ajakan dari Slamet karena mereka memiliki kendaraannya sendiri berupa sepeda ontel. Pada keluarga yang ketiga Slamet pun sama seperti keluarga sebelumnya, mengajak keluarga tersebut untuk ikut bersamanya,namun keluarga yang terdiri dari seorang Ayah dengan nama KANG CECEP, Ibu sebagai ISTRI KANG CECEP dan ke empat anaknya yang masih kecil ini tidak juga mau ikut bersama Slamet karena memiliki kendaraannya sendiri berupa Becak.
Akhirnya Slamet memutuskan untuk berangkat sendiri dengan dengan kendaraannya, namun saat di nyalakan mesin kendaraannya, kendaraan tersebut tidak bisa dinyalakan. Akhirnya Slamet mengecek kondisi kendaraannya dengan membuka kap mobilnya. Pada saat Slamet mengecek mesin mobilnya, satu persatu keluarga mulai berangkat, berawal dari Kong Aji dan Mpok Nirah yang melihat Slamet sedang sibuk membetulkan mesin kendaraannnya dan langsung saja keduanya menyindir Slamet. Setelah mereka berdua pergi datang kembali keluarga Pak Ketut, keluarga ini pun menyindir Slamet yang tadinya mau mengajakanya dengan kendaraan rusaknya. Slamet pun hanya bisa tersenyum saja dan setelah keluarga Pak Ketut meninggalkannya, Slamet menngecek kembali kendaraannya. Pada saat itu juga keluarga dari Kang Cecep menghampiri Slamet dan sama seperti dua keluarga sebelumnya keluarga ini juga menyindir Slamet dengan kendaraannya. Slamet pun hanya bisa tertawa pasrah. Setelah keluarag Kang Cecep pergi, Slamet kembali memeriksa kendaraannya. Selang beberapa waktu akhirnya kendaraan yang dimiliki Slamet bisa berfungsi kembali.
Saat menuju tempat pemilihan umum kepala desa. Slamet melihat Kong Aji sedabng mengecek tangki bensin vespa miliknya dan Mpok Nirah terlihat sedang duduk menepi di sebelah vespa tersebut. Slamet pun bertanya masalah yang dihadapi oleh Kong Aji dan Mpok Nirah, ternyata bensin vespa mereka telah habis. Langsung saja Slamet mengajak Kong Aji dan Mpok Nirah untuk ikut bersamanya dan Kong Aji dan Mpok Nirah pun turut serta. Slamet melanjutkan perjalannya dan dalam perjalanannya, kembali Slamet bertemu dengan keluarga Pak Ketut Yang sedang menepi di pinggir jalan. Slamet pun turun dari kendarannya dan bertanya kepada Pak Ketut apa yang sedang terjadi. Ternyata sepeda Pak Ketut bannya kempes sehingga tidak dapat melanjutkan perjalanan. Slamet pun mengajak keluarga Pak Ketut untuk ikut bersamanya di kendaraan miliknya. Akhirnya keluarga Pak Ketut pun turut serta bersama kendaraan Slamet. Dan Slamet pun melanjutkan perjalannya namun beberapa saat Slamet melihta sebuah becak yang terbalik di pinggir jalan dan ternyata itu adalah keluarga dari Kang Cecep. Slamet pun menghampirinya dan bertanya keadaan Kang Cecep dan ternyata penyebab becak Kang Cecep terbalik adalah batu, becaknya tersandung batu. Langsung saja Slamet menawarkan Kang Cecep dan Istrinya untuk ikut bersamanya dan Kang Cecep beserta Isteri dan anaknya pun langsung ikut dalam kendaraan Slamet.
Di perjalan tiba-tiba saja kendaraan Slamet kembali mogok, semuanya tampak bingung dan Slamet meminta bantuan mereka untuk mendorong kendarannya tersebut. Mereka semua pun turun dan membantu mendorong kendaraan Slamet. Kendaraan Slamet pun hidup kembali setelah mereka dorong bersama-sama dan mereka masuk kembali ke dalam kendaraan Slamet lalu melanjutkan perjalanan dengan menyanyikan lagu MAJU TAK GENTAR
Film ini ingin menyampaikan suatu pesan, dimana di Indonesia tempat kita berdiri ini banyak sekali perbedaan yang dimiliki dari suku, adat, agama ataupun sebagainya. Kita juga memiliki sudut pandang yang berebeda-beda dimana kita tidak bisa mengukur pendapat seseorang kepada orang lain atau diri kita sendiri. Perbedaan merupakan suatu cara agar dapat kita bersatu dalam mengahadapi suatu persoalan. Dengan perbedaan kita dapat bersatu menjadi Indonesia yang lebih baik.
Pemain INDONESIAKU

Udjo Project P sebagai Slamet

Tarzan sebagai Kong Aji

Jajang C Noer sebagai Mpok Nirah

Kenes Andari sebagai Bu Ketut

Patrick Halomoan sebagai Sutradara

Stefanus Gracious sebagai Produser
Akhirnya Slamet memutuskan untuk berangkat sendiri dengan dengan kendaraannya, namun saat di nyalakan mesin kendaraannya, kendaraan tersebut tidak bisa dinyalakan. Akhirnya Slamet mengecek kondisi kendaraannya dengan membuka kap mobilnya. Pada saat Slamet mengecek mesin mobilnya, satu persatu keluarga mulai berangkat, berawal dari Kong Aji dan Mpok Nirah yang melihat Slamet sedang sibuk membetulkan mesin kendaraannnya dan langsung saja keduanya menyindir Slamet. Setelah mereka berdua pergi datang kembali keluarga Pak Ketut, keluarga ini pun menyindir Slamet yang tadinya mau mengajakanya dengan kendaraan rusaknya. Slamet pun hanya bisa tersenyum saja dan setelah keluarga Pak Ketut meninggalkannya, Slamet menngecek kembali kendaraannya. Pada saat itu juga keluarga dari Kang Cecep menghampiri Slamet dan sama seperti dua keluarga sebelumnya keluarga ini juga menyindir Slamet dengan kendaraannya. Slamet pun hanya bisa tertawa pasrah. Setelah keluarag Kang Cecep pergi, Slamet kembali memeriksa kendaraannya. Selang beberapa waktu akhirnya kendaraan yang dimiliki Slamet bisa berfungsi kembali.
Saat menuju tempat pemilihan umum kepala desa. Slamet melihat Kong Aji sedabng mengecek tangki bensin vespa miliknya dan Mpok Nirah terlihat sedang duduk menepi di sebelah vespa tersebut. Slamet pun bertanya masalah yang dihadapi oleh Kong Aji dan Mpok Nirah, ternyata bensin vespa mereka telah habis. Langsung saja Slamet mengajak Kong Aji dan Mpok Nirah untuk ikut bersamanya dan Kong Aji dan Mpok Nirah pun turut serta. Slamet melanjutkan perjalannya dan dalam perjalanannya, kembali Slamet bertemu dengan keluarga Pak Ketut Yang sedang menepi di pinggir jalan. Slamet pun turun dari kendarannya dan bertanya kepada Pak Ketut apa yang sedang terjadi. Ternyata sepeda Pak Ketut bannya kempes sehingga tidak dapat melanjutkan perjalanan. Slamet pun mengajak keluarga Pak Ketut untuk ikut bersamanya di kendaraan miliknya. Akhirnya keluarga Pak Ketut pun turut serta bersama kendaraan Slamet. Dan Slamet pun melanjutkan perjalannya namun beberapa saat Slamet melihta sebuah becak yang terbalik di pinggir jalan dan ternyata itu adalah keluarga dari Kang Cecep. Slamet pun menghampirinya dan bertanya keadaan Kang Cecep dan ternyata penyebab becak Kang Cecep terbalik adalah batu, becaknya tersandung batu. Langsung saja Slamet menawarkan Kang Cecep dan Istrinya untuk ikut bersamanya dan Kang Cecep beserta Isteri dan anaknya pun langsung ikut dalam kendaraan Slamet.
Di perjalan tiba-tiba saja kendaraan Slamet kembali mogok, semuanya tampak bingung dan Slamet meminta bantuan mereka untuk mendorong kendarannya tersebut. Mereka semua pun turun dan membantu mendorong kendaraan Slamet. Kendaraan Slamet pun hidup kembali setelah mereka dorong bersama-sama dan mereka masuk kembali ke dalam kendaraan Slamet lalu melanjutkan perjalanan dengan menyanyikan lagu MAJU TAK GENTAR
Film ini ingin menyampaikan suatu pesan, dimana di Indonesia tempat kita berdiri ini banyak sekali perbedaan yang dimiliki dari suku, adat, agama ataupun sebagainya. Kita juga memiliki sudut pandang yang berebeda-beda dimana kita tidak bisa mengukur pendapat seseorang kepada orang lain atau diri kita sendiri. Perbedaan merupakan suatu cara agar dapat kita bersatu dalam mengahadapi suatu persoalan. Dengan perbedaan kita dapat bersatu menjadi Indonesia yang lebih baik.
Pemain INDONESIAKU

Udjo Project P sebagai Slamet

Tarzan sebagai Kong Aji

Jajang C Noer sebagai Mpok Nirah

Kenes Andari sebagai Bu Ketut
Pak Ketut
Rohim
Nyoman
Dimas Bagus Triatma Yoga
Ida Ayu
Seila Rahma
Kang Cecep
Susmanto
Istri Kang Cecep
Caroline
Anak Kang Cecep
Sasa
Anak-anak Bukit Griya
Crew INDONESIAKURohim
Nyoman
Dimas Bagus Triatma Yoga
Ida Ayu
Seila Rahma
Kang Cecep
Susmanto
Istri Kang Cecep
Caroline
Anak Kang Cecep
Sasa
Anak-anak Bukit Griya

Patrick Halomoan sebagai Sutradara

Stefanus Gracious sebagai Produser

Rahmadi Irawan sebagai Kameraman
Penulis skenario
Robby Ertanto
Penata suara
Wirid Nugraha Pamungkas
Penata Gambar
Mas Widy
Penata artistik
Usha Kupples
Asisten sutradara 1
Aletra Merly
Asisten sutradara 2
Robby Ertanto
Asisten kamera & Still Photo
Gilang Sagita
Asisten Sound
Coki
Haris
Asisten artistik
Yoram Rizky
Imam Dadi
Wardrobe and make up
Novel Evelyn
Usha Kupples
Konsumsi
Tyas
Clapper
Ivan FM
Script Continuity
Indah Septy
Pengemudi
Pak Tarman
Pak Susmanto
Pak Rohim
Adrianus Waranei
Robby Ertanto
Penata suara
Wirid Nugraha Pamungkas
Penata Gambar
Mas Widy
Penata artistik
Usha Kupples
Asisten sutradara 1
Aletra Merly
Asisten sutradara 2
Robby Ertanto
Asisten kamera & Still Photo
Gilang Sagita
Asisten Sound
Coki
Haris
Asisten artistik
Yoram Rizky
Imam Dadi
Wardrobe and make up
Novel Evelyn
Usha Kupples
Konsumsi
Tyas
Clapper
Ivan FM
Script Continuity
Indah Septy
Pengemudi
Pak Tarman
Pak Susmanto
Pak Rohim
Adrianus Waranei
PRODUCTION @2008
ACHIEVEMENT
- 10 besar film terbaik di Psycho Cinema Festival 3 (6 Nov 2008)
- Film favorit pilihan juri di Filmologic Photology (23 Jan 2009)
- Screening Film di HELP university, Malaysia (2009)
Ray, gue mau liat boleh engga? kalao bagus mungkin bakal gue puter di LS. thx.
BalasHapusboleh..
BalasHapusboleh..
mau kapan??
nanti habis gue UAS yaa. sekalian mau ambil filmnya Dipo and Marcel. eh lo habis budget berapa neh film klo boleh tau? kayaknya gede yaa? =) syuting dimane?
BalasHapusooohhh..
BalasHapusok..
ok..
klo yang film Indonesiaku klo gak salah sekitar 2,2juta / 2,4 jutaan..
sekitar segitu...
ya lumayanlah budgetnya..
syuting di daerah cinere..
Pak produser, film "Terima Dari Hati" gmn nih? Coloristnya masih patah hati jd gak bs kerja? gak tau deh dgn kameramennya? hahahahah
BalasHapushuahhahahhahahah..
BalasHapusyaaa..
ditungguin aja dah....