Jumat, 05 Februari 2010

SQUARE TRIP

Semua orang memiliki masalahnya masing-masing dan banyak dari sebagian besar orang-orang tersebut tidak menyadari, mereka menjalani kehidupan ini tanpa mengtahui benar atau tidak kehidupan yang mereka jalani. Pemikiran manusia dibatasi oleh pilihan-pilhan hidupnya, yang menurut mereka itu adalah jalan takdir mereka, yang merupakan peradaban. Semuanya ini berhubungan dengan nilai, norma, agama dan sebagainya. Dimana sebuah mayoritas semakin tumpang tindih antara nilai ekonomi, sosial dan sifat-sfiat manusia itu sendiri. Maka dari itu pelarian dari sebuah alam sadar merupakan pelepasan fisik yang bersifat praktis dan menuju sebuah imajinasi. Dan kita akan dibawanya menuju ke suatu tempat, dengan judul SQUARE TRIP.

Perjalanan di semester 4 cukuplah berat, dimana pembuatan sebuah film semakin sulit dan harus menempuhnya dengan berbagai cara. Tentunya film ini haruslah dibuat agar dapat mendapatkan suatu nilai dalam memenuhi mata kuliah. Pembuatan film ini menggunakan pita seluloid. Tidak seperti biasanya, untuk pertama kalinya dala film SQUARE TRIP, film dengan bahan baku 16mm. Begitu juga dengan kameranya, tentunya kamera yang dipergunkan untuk kamera yang menggunkan pita seluloid. Dan proses yang dihadapi oleh sebuah film dengan menggunakan pita seluloid sangatlah sulit, karena harus melewati beberapa tahap yang merupakan perhitungan sebuah produksi film denganjumlah nominal yang tidak sedikit. Film surealis ini merupakan film pertama saya dengan genre yang seperti ini. Meisha Fellaroze, Stefanus Gracious Prasetyo dan M Dedi Suryadi yang merupakan kelompok dalam pembuatan film SQUARE TRIP ini.

Di dalam seb
uah ruangan KEENAN terduduk sendiri di sebuah sofa, lalu terlihat sebuah proyeksi cahaya-cahaya yang berada pada sebuah tembok. Keenan menyalakan rokoknya dan kemudian muncul seorang wanita bernama BIEL. Biel berdiri di depan dinding tersebut dan menghadap Keenan, lalu ia memarahi Keenan sambil berjalan mondar-mandir. Akhirnya Biel menuju sebuah meja kecil dan ia mengambil sebuah benda, kemudian melemparkannya ke arah Keenan.

Keenan ber
ada di ebuah ruangan besar, dimana ia dihadapi dengan berbagai macam pintu. Namun sebagian dari pintu tersebut adalah lukisan-lukisan pintu dan Keenan pun berjalan menuju salah pintu tersebut.

Terdapat cairan
molekul yang berwarna merah, kuning, dan biru. Lalu ketiganya bercampur menjadi satu.

Meja kerja ruangan Keenan, dimana terdapat komputer, post it, tanggalan, buku novel dan buku-buku marke
ting. Secara cepat, post it itu bertambah menjadi banyak menempel di laya komputer Keenan. Lalu Keenan terjatuh lemas pada meja kerjanya.

Keenan sedang duduk di sebuah sofa dengan menghadap ke arah dinding yang terdapat siluet-sliuet orang.

Sesaat kemudian Keenan berada di sebuah ruangan yang terdapat tembakan-tembakan sinar laser dan suara musik. Terlihat beberapa orang sedang berjoget-joget, lalu Keenan melihat seorang wanita dengan pakaian lengkap layalknya seorang pelayan sebuah tempat bar/diskotik. Namun pa
ndangan Keenan berubah menjadi perempuan dengan muka wajik dan wajahnya masih sama seperti yang tadi. Dan wajah tersebut kembali lagi ke awal. Keenan berjalan lagi dan ia bertemu dengan seorang pria yang membawa sebotol bir dan menawarkannya kepada Keenan. Di pandangan Keenan pria tersebut memiliki muka berbentuk kotak. Keenan tampak bingung dan berlalu tetapi ia lemas dan terjatuh, seseorang menolongnya berdiri dan lagi-lagi Keenan meliaht orang tersebut dengan muka berbentuk segitiga. Keenan berdiri dan kembali berjalan namun ia melihat seorang pria sedang merokok, namun pandangan Keenan berubah menjadi seorang laki-laki yang terdapat paru-paru di dadanya. Keenan semakin pusink dan ia berjalan lemas menuju sofa. Terlihat Keenan sangat pusink lalu ia melihat samar-samat beberapa perempuan adn laki-laki sedang berjoget si ruangan tersebut. Dari pandangan samar-samar tersebut berubah perlahan menjadi jelas dan kemudian Keenan melihat istrinya Biel bersama dengan seorang lelaki dan mereka berjoget bersama, sesekali pria tersebut merabah tubuh Biel. Keenan pun emosi melihat tersebut dan mengatakan ucapan kasar kepada Biel. Keenan merokok dan menyandarkan dirinya ke sofa, lalu penglihatannya samar dan perlahan menjadi jelas kembali, Bielsedang berjalan menghampirinya dengan memakai topeng kelinci.

Di sebua
h pantai terlihat Keenan duduk menghadap laut bersama dengan Biel yang memakai topeng kelinci tersebut.

Dalam film ini mengandung unsur surealis, dimana sebauh film banyak sekali terdapat simbol-simbol yan
g merupakan pencapaian dari film ini. Dan dalam penggunaan efek LSD (sejenis narkoba) dijelaskan bahwa LSD adalah sesuatu yang bersifat sementara, semuanya berupa imajinasi dan khayalan-khayalan belaka.


Pemain SQUARE TRIP






Suryadi Sanubari sebagai Keenan












Puitika Pamora sebagai Biel








Crew SQUARE TRIP






Meisha Fellaroze sebagai Director












Stefanus Gracious Prasetyo sebagai Producer












M Dedi Suryadi sebagai Script Writter






1st Assistant Director
Hendra RK

2nd Assistant Director
Aisha Balinda

Talent Coordinator
Didi Mulyadi

Unit Manager
Yudha Prio K
Reza

Item Manager
Fransisco Odjan

Location Manager
Irnayani Dena

Logistic
Siti Anisah
Oni

Director of Photography
Papa Bielly

1st Assistant Camera
Martua Raymond G

2nd Assistant Camera
Dominicus Dimas Aditya

Gaffer
Fahim Rayuan

Lighting
Prenza Muhammad
Eitaro
Patar
Handi Pratama
Kidung
Dimas Bagus Triatma Yoga

Art Director
Dhika Geisza Radhitama

Assistant Art
Gerry Indrajanu

Set Builder
Angga Anugerah
Beri
Ibe
Ibnu
Gokong

Property
Usha
Andromeda

Make Up
Dina
Dhika

Wardrobe
Dina

Make Up Effect
Oo'

Sound Recordist
Wirid Nugraha
Gempar

Boomer
Arya Jiwandaru
Michael Fabian

Sound Post
Clauss
Roda

Editor
Hendry Gunawan
Aria BIntang

Soundtrack
Steve "Karon n Roll"

Driver
Willy
Ariel

Post Negative
Inter Studio

Telecine
3DI


PRODUCTION@2009

2 komentar:

  1. huahahahaha...

    boleh2..

    tp ini agak susah dicerna filmnya..

    kpan bisa ketemu??

    ntar g bawain harddisk g yang isinya film g...

    BalasHapus