Semua orang memiliki masalahnya masing-masing dan banyak dari sebagian besar orang-orang tersebut tidak menyadari, mereka menjalani kehidupan ini tanpa mengtahui benar atau tidak kehidupan yang mereka jalani. Pemikiran manusia dibatasi oleh pilihan-pilhan hidupnya, yang menurut mereka itu adalah jalan takdir mereka, yang merupakan peradaban. Semuanya ini berhubungan dengan nilai, norma, agama dan sebagainya. Dimana sebuah mayoritas semakin tumpang tindih antara nilai ekonomi, sosial dan sifat-sfiat manusia itu sendiri. Maka dari itu pelarian dari sebuah alam sadar merupakan pelepasan fisik yang bersifat praktis dan menuju sebuah imajinasi. Dan kita akan dibawanya menuju ke suatu tempat, dengan judul SQUARE TRIP.
Perjalanan di semester 4 cukuplah berat, dimana pembuatan sebuah film semakin sulit dan harus menempuhnya dengan berbagai cara. Tentunya film ini haruslah dibuat agar dapat mendapatkan suatu nilai dalam memenuhi mata kuliah. Pembuatan film ini menggunakan pita seluloid. Tidak seperti biasanya, untuk pertama kalinya dala film SQUARE TRIP, film dengan bahan baku 16mm. Begitu juga dengan kameranya, tentunya kamera yang dipergunkan untuk kamera yang menggunkan pita seluloid. Dan proses yang dihadapi oleh sebuah film dengan menggunakan pita seluloid sangatlah sulit, karena harus melewati beberapa tahap yang merupakan perhitungan sebuah produksi film denganjumlah nominal yang tidak sedikit. Film surealis ini merupakan film pertama saya dengan genre yang seperti ini. Meisha Fellaroze, Stefanus Gracious Prasetyo dan M Dedi Suryadi yang merupakan kelompok dalam pembuatan film SQUARE TRIP ini.
Di dalam sebuah ruangan KEENAN terduduk sendiri di sebuah sofa, lalu terlihat sebuah proyeksi cahaya-cahaya yang berada pada sebuah tembok. Keenan menyalakan rokoknya dan kemudian muncul seorang wanita bernama BIEL. Biel berdiri di depan dinding tersebut dan menghadap Keenan, lalu ia memarahi Keenan sambil berjalan mondar-mandir. Akhirnya Biel menuju sebuah meja kecil dan ia mengambil sebuah benda, kemudian melemparkannya ke arah Keenan.
Keenan berada di ebuah ruangan besar, dimana ia dihadapi dengan berbagai macam pintu. Namun sebagian dari pintu tersebut adalah lukisan-lukisan pintu dan Keenan pun berjalan menuju salah pintu tersebut.
Terdapat cairan molekul yang berwarna merah, kuning, dan biru. Lalu ketiganya bercampur menjadi satu.
Meja kerja ruangan Keenan, dimana terdapat komputer, post it, tanggalan, buku novel dan buku-buku marketing. Secara cepat, post it itu bertambah menjadi banyak menempel di laya komputer Keenan. Lalu Keenan terjatuh lemas pada meja kerjanya.
Keenan sedang duduk di sebuah sofa dengan menghadap ke arah dinding yang terdapat siluet-sliuet orang.
Sesaat kemudian Keenan berada di sebuah ruangan yang terdapat tembakan-tembakan sinar laser dan suara musik. Terlihat beberapa orang sedang berjoget-joget, lalu Keenan melihat seorang wanita dengan pakaian lengkap layalknya seorang pelayan sebuah tempat bar/diskotik. Namun pandangan Keenan berubah menjadi perempuan dengan muka wajik dan wajahnya masih sama seperti yang tadi. Dan wajah tersebut kembali lagi ke awal. Keenan berjalan lagi dan ia bertemu dengan seorang pria yang membawa sebotol bir dan menawarkannya kepada Keenan. Di pandangan Keenan pria tersebut memiliki muka berbentuk kotak. Keenan tampak bingung dan berlalu tetapi ia lemas dan terjatuh, seseorang menolongnya berdiri dan lagi-lagi Keenan meliaht orang tersebut dengan muka berbentuk segitiga. Keenan berdiri dan kembali berjalan namun ia melihat seorang pria sedang merokok, namun pandangan Keenan berubah menjadi seorang laki-laki yang terdapat paru-paru di dadanya. Keenan semakin pusink dan ia berjalan lemas menuju sofa. Terlihat Keenan sangat pusink lalu ia melihat samar-samat beberapa perempuan adn laki-laki sedang berjoget si ruangan tersebut. Dari pandangan samar-samar tersebut berubah perlahan menjadi jelas dan kemudian Keenan melihat istrinya Biel bersama dengan seorang lelaki dan mereka berjoget bersama, sesekali pria tersebut merabah tubuh Biel. Keenan pun emosi melihat tersebut dan mengatakan ucapan kasar kepada Biel. Keenan merokok dan menyandarkan dirinya ke sofa, lalu penglihatannya samar dan perlahan menjadi jelas kembali, Bielsedang berjalan menghampirinya dengan memakai topeng kelinci.
Di sebuah pantai terlihat Keenan duduk menghadap laut bersama dengan Biel yang memakai topeng kelinci tersebut.
Dalam film ini mengandung unsur surealis, dimana sebauh film banyak sekali terdapat simbol-simbol yang merupakan pencapaian dari film ini. Dan dalam penggunaan efek LSD (sejenis narkoba) dijelaskan bahwa LSD adalah sesuatu yang bersifat sementara, semuanya berupa imajinasi dan khayalan-khayalan belaka.
Pemain SQUARE TRIP

Suryadi Sanubari sebagai Keenan

Puitika Pamora sebagai Biel
Crew SQUARE TRIP

Meisha Fellaroze sebagai Director

Stefanus Gracious Prasetyo sebagai Producer

M Dedi Suryadi sebagai Script Writter
PRODUCTION@2009
Di dalam sebuah ruangan KEENAN terduduk sendiri di sebuah sofa, lalu terlihat sebuah proyeksi cahaya-cahaya yang berada pada sebuah tembok. Keenan menyalakan rokoknya dan kemudian muncul seorang wanita bernama BIEL. Biel berdiri di depan dinding tersebut dan menghadap Keenan, lalu ia memarahi Keenan sambil berjalan mondar-mandir. Akhirnya Biel menuju sebuah meja kecil dan ia mengambil sebuah benda, kemudian melemparkannya ke arah Keenan.
Keenan berada di ebuah ruangan besar, dimana ia dihadapi dengan berbagai macam pintu. Namun sebagian dari pintu tersebut adalah lukisan-lukisan pintu dan Keenan pun berjalan menuju salah pintu tersebut.
Terdapat cairan molekul yang berwarna merah, kuning, dan biru. Lalu ketiganya bercampur menjadi satu.
Meja kerja ruangan Keenan, dimana terdapat komputer, post it, tanggalan, buku novel dan buku-buku marketing. Secara cepat, post it itu bertambah menjadi banyak menempel di laya komputer Keenan. Lalu Keenan terjatuh lemas pada meja kerjanya.
Keenan sedang duduk di sebuah sofa dengan menghadap ke arah dinding yang terdapat siluet-sliuet orang.
Sesaat kemudian Keenan berada di sebuah ruangan yang terdapat tembakan-tembakan sinar laser dan suara musik. Terlihat beberapa orang sedang berjoget-joget, lalu Keenan melihat seorang wanita dengan pakaian lengkap layalknya seorang pelayan sebuah tempat bar/diskotik. Namun pandangan Keenan berubah menjadi perempuan dengan muka wajik dan wajahnya masih sama seperti yang tadi. Dan wajah tersebut kembali lagi ke awal. Keenan berjalan lagi dan ia bertemu dengan seorang pria yang membawa sebotol bir dan menawarkannya kepada Keenan. Di pandangan Keenan pria tersebut memiliki muka berbentuk kotak. Keenan tampak bingung dan berlalu tetapi ia lemas dan terjatuh, seseorang menolongnya berdiri dan lagi-lagi Keenan meliaht orang tersebut dengan muka berbentuk segitiga. Keenan berdiri dan kembali berjalan namun ia melihat seorang pria sedang merokok, namun pandangan Keenan berubah menjadi seorang laki-laki yang terdapat paru-paru di dadanya. Keenan semakin pusink dan ia berjalan lemas menuju sofa. Terlihat Keenan sangat pusink lalu ia melihat samar-samat beberapa perempuan adn laki-laki sedang berjoget si ruangan tersebut. Dari pandangan samar-samar tersebut berubah perlahan menjadi jelas dan kemudian Keenan melihat istrinya Biel bersama dengan seorang lelaki dan mereka berjoget bersama, sesekali pria tersebut merabah tubuh Biel. Keenan pun emosi melihat tersebut dan mengatakan ucapan kasar kepada Biel. Keenan merokok dan menyandarkan dirinya ke sofa, lalu penglihatannya samar dan perlahan menjadi jelas kembali, Bielsedang berjalan menghampirinya dengan memakai topeng kelinci.
Di sebuah pantai terlihat Keenan duduk menghadap laut bersama dengan Biel yang memakai topeng kelinci tersebut.
Dalam film ini mengandung unsur surealis, dimana sebauh film banyak sekali terdapat simbol-simbol yang merupakan pencapaian dari film ini. Dan dalam penggunaan efek LSD (sejenis narkoba) dijelaskan bahwa LSD adalah sesuatu yang bersifat sementara, semuanya berupa imajinasi dan khayalan-khayalan belaka.
Pemain SQUARE TRIP

Suryadi Sanubari sebagai Keenan

Puitika Pamora sebagai Biel
Crew SQUARE TRIP
Meisha Fellaroze sebagai Director

Stefanus Gracious Prasetyo sebagai Producer
M Dedi Suryadi sebagai Script Writter
1st Assistant Director
Hendra RK
2nd Assistant Director
Aisha Balinda
Talent Coordinator
Didi Mulyadi
Unit Manager
Yudha Prio K
Reza
Item Manager
Fransisco Odjan
Location Manager
Irnayani Dena
Logistic
Siti Anisah
Oni
Director of Photography
Papa Bielly
1st Assistant Camera
Martua Raymond G
2nd Assistant Camera
Dominicus Dimas Aditya
Gaffer
Fahim Rayuan
Lighting
Prenza Muhammad
Eitaro
Patar
Handi Pratama
Kidung
Dimas Bagus Triatma Yoga
Art Director
Dhika Geisza Radhitama
Assistant Art
Gerry Indrajanu
Set Builder
Angga Anugerah
Beri
Ibe
Ibnu
Gokong
Property
Usha
Andromeda
Make Up
Dina
Dhika
Wardrobe
Dina
Make Up Effect
Oo'
Sound Recordist
Wirid Nugraha
Gempar
Boomer
Arya Jiwandaru
Michael Fabian
Sound Post
Clauss
Roda
Editor
Hendry Gunawan
Aria BIntang
Soundtrack
Steve "Karon n Roll"
Driver
Willy
Ariel
Post Negative
Inter Studio
Telecine
3DI
Hendra RK
2nd Assistant Director
Aisha Balinda
Talent Coordinator
Didi Mulyadi
Unit Manager
Yudha Prio K
Reza
Item Manager
Fransisco Odjan
Location Manager
Irnayani Dena
Logistic
Siti Anisah
Oni
Director of Photography
Papa Bielly
1st Assistant Camera
Martua Raymond G
2nd Assistant Camera
Dominicus Dimas Aditya
Gaffer
Fahim Rayuan
Lighting
Prenza Muhammad
Eitaro
Patar
Handi Pratama
Kidung
Dimas Bagus Triatma Yoga
Art Director
Dhika Geisza Radhitama
Assistant Art
Gerry Indrajanu
Set Builder
Angga Anugerah
Beri
Ibe
Ibnu
Gokong
Property
Usha
Andromeda
Make Up
Dina
Dhika
Wardrobe
Dina
Make Up Effect
Oo'
Sound Recordist
Wirid Nugraha
Gempar
Boomer
Arya Jiwandaru
Michael Fabian
Sound Post
Clauss
Roda
Editor
Hendry Gunawan
Aria BIntang
Soundtrack
Steve "Karon n Roll"
Driver
Willy
Ariel
Post Negative
Inter Studio
Telecine
3DI
PRODUCTION@2009
mau liaaatttt. hahahaha.
BalasHapushuahahahaha...
BalasHapusboleh2..
tp ini agak susah dicerna filmnya..
kpan bisa ketemu??
ntar g bawain harddisk g yang isinya film g...